GURU YANG IKHLAS = SMART
Written by yuliansyah
Ikhlas maupun tidak ikhlas seorang guru dalam mengajar tetap harus mengajar, namun perbedaannya adalah ketika guru itu tidak ikhlas dalam mengajar, maka tugas itu terasa berat buat dia, waktu terasa lama dan semua terasa lambat, dan materi yang disampaikanya terasa sulit, bagi dia saja sudah terasa sulit apalagi bagi muridnya. Bedakan dengan guru yang ikhlas dalam mengajar, semua terasa ringan dalam mengajar, materi yang disampaikan terasa mudah, senyum di wajahnya terasa teduh, membuat murid merasa nyaman, dan senang, sehingga materi yang disampaikan terasa mudah diserap oleh murid-muridnya, sehingga jangan heran guru yang ikhlas mempunyai daya gugah dan ubah yang dahsyat. Jika ditinjau secara psikologis orang yang ikhlas akan memperoleh ketenangan jiwa, sederhananya, kecemasan itu berbanding terbalik dengan ketenangan jiwa dan kejernihan pikiran, sehingga dapat dipastikan apa yang dikerjakannya menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat buat dirinya dan orang lain, semoga Allah mengaruniakan kepada kita hati yang ikhlas. Ikhlas, terletak pada niat hati. Luar biasa sekali pentingnya niat ini, karena niat adalah pengikat amal. Orang-orang yang tidak pernah memperhatikan niat yang ada di dalam hatinya, siap-siaplah untuk membuang waktu, tenaga, dan harta dengan tiada arti. Keikhlasan seseorang benar-benar menjadi amat penting dan akan membuat hidup ini sangat mudah, indah, dan jauh lebih bermakna.
Apakah ikhlas itu? Orang yang ikhlas adalah orang yang tidak menyertakan kepentingan pribadi atau imbalan duniawi dari apa yang dapat ia lakukan. Konsentrasi orang yang ikhlas cuma satu, yaitu bagaimana agar apa yang dilakukannya diterima oleh Allah SWT. Seorang pembicara yang tulus tidak perlu merekayasa kata-kata agar penuh pesona, tapi ia akan mengupayakan setiap kata yang diucapkan benar-benar menjadi kata yang disukai oleh Allah.
Bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Bisa dipertanggungjawabkan artinya. Selebihnya terserah Allah. Kalau ikhlas walaupun sederhana kata-kata kita, Allah-lah yang kuasa menghujamkannya kepada setiap qalbu. Oleh karena itu, jangan terjebak oleh rekayasa-rekayasa. Allah sama sekali tidak membutuhkan rekayasa apapun dari manusia. Allah Mahatahu segala lintasan hati, Mahatahu segalanya! Makin bening, makin bersih, semuanya semata-mata karena Allah, maka kekuatan Allah yang akan menolong segalanya.
Buah apa yang didapat dari seorang hamba yang ikhlas itu? Seorang hamba yang ikhlas akan merasakan ketentraman jiwa, ketenangan batin. Betapa tidak? Karena ia tidak diperbudak oleh penantian untuk mendapatkan pujian, penghargaan, dan imbalan. Kita tahu bahwa penantian adalah suatu hal yang tidak menyenangkan. Begitu pula menunggu diberi pujian, juga menjadi sesuatu yang tidak nyaman. Lebih getir lagi kalau yang kita lakukan ternyata tidak dipuji, pasti kita akan kecewa. Tapi bagi seorang hamba yang ikhlas, ia tidak akan pernah mengharapkan apapun dari siapapun, karena kenikmatan baginya bukan dari mendapatkan, tapi dari apa yang bisa dipersembahkan. Tidak usah heran pula kalau kita tidak ikhlas akan banyak kecewa dalam hidup ini. Orang yang tidak ikhlas akan banyak tersinggung dan terkecewakan karena ia memang terlalu banyak berharap. Karenanya biasakanlah kalau sudah berbuat sesuatu, kita lupakan perbuatan itu. Kita titipkan saja di sisi Allah yang pasti aman. Jangan pula disebut-sebut, diingat-ingat, nanti malah berkurang pahalanya.
Lalu, dimanakah letak kekuatan guru-guru yang ikhlas? Seorang guru yang ikhlas akan memiliki kekuatan ruhiyah yang besar. Ia seakan-akan menjadi pancaran energi yang melimpah. Keikhlasan seorang guru dapat dilihat pula dari raut muka, tutur kata, serta gerak-gerik perilakunya. Murid akan merasa nyaman belajar dengan guru yang ikhlas. Setiap tumpahan kata-kata dan perilakunya tidak ada yang tersembunyi. Semua itu ia lakukan tanpa mengharap apapun dari orang yang dihadapinya, yang ia harapakan hanyalah memberikan yang terbaik untuk siapapun. Itulah sebabnya guru yang mampu menata hati untuk ihklas mampu lebih banyak membuat perubahan positif, itu yang menurut pendapat peribadi saya guru yang SMART. Semoga saya dan kita semua manpu menjadi orang yang ikhlas.
0 komentar:
Posting Komentar